Jumat, 28 Januari 2011

"Senandung Intuisi Wanita III" (Terhempas tanpa Batas) lagi-lagi sampah tentang cinta dan orang gila selaku penulisnya.

-11 Januari 2011-

"Apa Yang Membedakan CintaMu Dengan NafsuMu....?"
Bagaimana dengan mudahnya kejayaanmu melumat tubuh ini dalam buai semu kemudian membawanya terperosok begitu dalam.. hingga aku terperdaya pada muslihat cinta yang kau suguhkan..
Yahh..betapa cinta itu begitu cepat melesat..meresap hingga ke rongga rasa di sekeliling sekat-sekat hati yang sempat berkelut dalam kebinasaan cinta.
"Apa yang kau cari wahai petualang....?"
"Ketidak berdayaan dan kekalahanKu....?"
Maka telah kau dapatkan.....
Kau tak lain adalah sebuah misteri yang mengagumkan, akankah suatu saat dapat ku tanggalkan satu demi satu jubah arogansi-mu, hingga dapat ku kenali sosok itu seutuhnya tanpa balutan ego??
Sedang hatiku tak lagi bercelah untuk apapun, namun takdir menggariskan hatimu untuk diperebutkan... "antara aku dan egomu", dan dengan pongahnya kau berjalan tanpa beban mendahuluiku...sementara aku tertinggal begitu jauh di belakangmu..akibat beban cinta yang begitu berat dan harus kupikul sendiri.

Baiklah....,
Hujamkan pedangmu sedalam keinginanmu, tepat pada karamnya cinta yang mulai mengakar di hati wanita yang tak lain adalah aku.."kekasihmu", maka aku akan tetap tersenyum padamu, kemudian ku basuh sendiri lukaku, ku obati dan ku bersihkan sendiri tiap tetes darah yang mengalir dan kututupi bekasnya, kemudian aku akan tetap kembali tersenyum padamu..seolah tak terjadi apa-apa, semua baik-baik saja...

Kemudian diamkan aku sejenak dalam dekap yang tak ingin terlepas, biarkan aku sejenak larut dalam romansa tanpa lirih.., biarkan aku lelap di dalamnya.., lalu rasakan kehadiranku sebagai kekasih yang kau cintai..., kekasih yang kau gilai..., kekasih yang kau dambakan..., kekasih yang kau lindungi..., kekasih yang kau nikmati..., kekasih yang juga menjadi pelindungmu..., yang menjaga kehormatanmu..., yang menjadikan hidupnya kelak sebagai hidupmu atas kehendak Tuhannya.., "jadikan aku jantung hati-mu.. bukan parasit yang membebanimu".
Gunakan dan genggamlah aku sebagai perisai di pertempuran hidupmu yang panjang, maka akan ku lindungi tahta-mu dari bidikan para pemangsa yang mencoba memburu dan menerkammu...hingga tetap kau miliki kejayaanmu.
Jadikan hatiku sebagai singgasanamu, maka ku hiasi di dalamnya dengan apa yang kau sebut dengan "Cinta".
Namun jangan biarkan aku hanya terikat, terselubung kemudian tersungkur...bungkam dan tercabik-cabik dalam alur kisah yang menyakitkan.
Biarkan aku menari bebas di dalamnya, biarkan aku tersenyum dan menangis dalam lingkup suka cita.
Biarkan aku merasakan pula kejayaan yang kau rasakan, biarkan aku merasakan kehangatan di setiap sentuhan dan untaian kata-kata mu,
Jangan jadikan pucuk-pucuk bibirmu sebagai belati yang menikam keberadaanku sebagai kekasihmu...
Bukankan janji seorang pria layaknya pasak-pasak yang memaku bumi dengan kokoh???
Maka aku percaya.., percaya pada janji setia sang kumbang yang menunggu merekahnya sang bunga..., percaya pada janji setiamu... "untuk selalu bersamaku..wanita-mu".
Camkan itu....!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar